Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Selembar Surat Undangan

🇮🇩Sena_Arruhman
--
chs / week
--
NOT RATINGS
21k
Views
Synopsis
berbicara tentang luka, tiada yang lebih sakit melebihi sayatan pedang samurai yaitu luka batin, dengan patahan yang terus-terusan dan berulang di lakukan orang yang begitu dekat dengannya. Membuka dan menutup lagi sampai pada akhirnya berlepas kepada takdir dan mendekatkan diri kepada Penciptanya menjadi Salah satu pilihan. kiranya begitulah jeritan hati ela saat ini. saat itu di dalam mobil sambil menyanyikan lagu ''Surat undangan pernikahan itu ku genggam erat di tanganku, hanya do'a restu yang ku persembahkan semoga engkau bahagia'' sayup-sayup lagu Poppy Mercury terdengar dengan penuh sayatan, setiap lirik yang terdengar masuk menusuk celah-celah hati yang ada mengingat kenangan awal pertemuannya dengan ali kala itu. Hubungan yang berawal dari chat massenger Facebook membawa ali dan ela berlabuh dalam buaian asmara cinta. saling mengisi kekosongan hati, dan saling memegang komitmen dalam keseriusan. Pertemuan demi pertemuan telah terlewati, hubungan kian harmonis dalam balutan kasih sayang. seolah-olah tidak akan ada yang bisa memisahkan cinta keduanya. ''hari ini jalan yuk.'' ucap Ali. dengan penuh bahagia kegirangan Ela langsung mengiyakan. dalam pertemuan itu Ela membaca sebuah sms yang ada di Handphone pacarnya yaitu sebuah sms pinjaman uang 50 juta rupiah, jelas itu bukan nominal yang sedikit. mulai dari sana rasa curiga di lubuk hati Ela kian muncul, kepercayaan kian memudar dan pada akhirnya datang sebuah undangan Yang merubah seluruh hidup Ela. akankah Ela bisa melewati masa-masa terpuruk yang dikarenakan selembar Surat undangan dari kekasihnya itu? atau bahkan terpuruk dalam keadaan yang begitu melelahkan? nantikan terus kelanjutan ceritanya setiap episode demi episode di Surat Undangan ya. happy reading dear. jangan lupa tetep dukung penulis yaa agar semakin banyak ide yang menarik kalian ke dalam Novel.
VIEW MORE

Chapter 1 - Gara-gara Facebook

''Ting ning ting ning'' bunyi handphone berdering dan seketika mengagetkan ela yang sedang larut dalam lamunan indahnya kesuksesan. Tanpa berpikir panjang karena merasa kesepian ela langsung saja membuka pesan dari teman facebook yang tidak pernah dia lihat sebelumnya, Khaidir Ali namanya.

Dengan emot lambaian tangan genit dan ucapan ''Haii'' darinya, ela pun tertarik membuka profil ali terlebih dahulu untuk mencari tau. Terlihat di Profil, ali saat ini bekerja sebagai perawat di salah satu Rumah Sakit Angkatan Darat yang tidak jauh dari tempat kos ela tinggal saat ini.

''Lumayan juga'' gerutu ela sambil terus skroll beranda facebook Ali agar tau lebih banyak tentangnya. Terlihat dari foto dan data profilnya, Ali sepertinya orang baik dan tidak suka macam-macam. orangnya hitam manis di balut wajah dewasa yang oriental, seketika itu ela pun langsung tertarik membalas ''haiii'' dengan ramah melalui chat.

Perkenalan chat pun berjalan lancar. Sampai pada pertanyaan ''apa boleh kita bertemu agar bisa saling mengenal lebih dalam'' kata ali.

''Bisa kak. Malam minggu bagaimana?'' balas ela.

''Bisa dek, malam minggu ketemuan di pante A yaa, sekalian ngobrol tentang diri masing-masing.'' jawab ali sok akrab.

Ela pun mengiyakan pertemuan tersebut dengan sedikit ambisi dalam debaran hati yang selalu berharap akan ada yang mengisi.

Setelah perkenalan awal sampe saling menanyakan aktifitas masing-masing seperti orang yang pertama berkenalan sampai ke tukaran nomor agar tidak salah-salah kalok lewat facebook kata ali meyakinkan.

''Dek kalau ketemu malam minggu jangan nyesel ya, atau jangan menghina kakak'' katan ali yang langsung mengagetkan ela.

Ela pun menjawab dengan jujur kalau dia tidak akan menyesal atau bahkan menghina ali, karena manusia di ciptakan dengan ketidak sempurnaan.

''Iya dek, kakak hanya seorang perawat biasa yang mengais rizki di kota orang, agar tidak menjadi beban keluarga.'' balas ali.

''Begitupun denganku kak. aku juga beban keluarga, sehingga memaksaku melakukan berbagai hal untuk melanjutkan hidup, seperti berjualan baju lewat online, jualan pulsa dan lain sebagainya''. jawab ela dengan nada memelas.

Chat itu terasa semakin dalam, semakin nyaman. Untuk pertama kalinya ela menemukan sesuatu yang dia cari selama ini. Jati diri yang hilang seolah-olah ditemukan di suatu tempat yang susah untuk di gapai. Ela merasa Bahagia, dan mulai tersenyum, tertawa sendiri sampai di pikir gila oleh teman sekamarnya mawa.

''Iihhhh kak ela kenapa kok senyum sendiri, ketawa sendiri. lagi jatuh cinta yaa hehe.'' tegur mawa sambil memojokkan ela.

Ya, mawa adalah teman kos 1 kamarnya. Mawa tau banyak hal tentang dia termasuk kejombloannya yang sudah membabi buta seperti kehilangan arah.

setelah bercanda ria dan di pojokkan oleh mawa, ela pun mengucapkan sweet dream ke ali, selayaknya orang kepada pasangannya dan tidur lelap bersama dengan buaian-buaian mimpi yang bahagia.