Arunika menatap Alterio yang datang dengan motor sportnya, laki-laki itu mengerutkan dahinya kala Arunika yang memegang kepalanya seperti merasakan sakit yang teramat.
"Arunika, kamu nggak papa?" Pertanyaan itu yang tiba-tiba keluar setelah Alterio sudah sampai didepan Arunika dan melihat gadis itu yang memegang kepalanya.
"Nggak papa, gue baik-baik aja, cuman pusing dikit." Arunika memaksakan senyumnya meski ia tau jika rasa pusing yang teramat membuat semuanya seakan begitu menyakitkan.
Alterio hanya bisa menghela nafas dan mengangguk, meyakinkan dirinya bahwa memang Arunika tidak kenapa-kenapa.
"Ayo berangkat, pagi ini ada pengumuman buat besok ujian jadi harus berangkat agak pagian." Arunika mengangguk dan mulai menaiki motor Alterio, gadis itu mengenakan helm yang Alterio ulurkan setelahnya baru motor Alterio melaju meninggalkan depan rumah Sandyakala.
Bahkan, hanya untuk bertanya mengapa Arunika bisa ada dirumah Sandyakala pun, ia tidak bisa.