Hana berjalan masuk kedalam rumah, dengan senyum yang tak pernah henti tercipta membuat bapak security rumah Sandyakala mengerutkan dahinya, namun ia tidak bisa berkata apa-apa.
Sampai akhirnya perkataan dari arah ruang keluarga, menghentikan langkahnya.
"Kenapa lo senyum-senyum, menang lotre?" Pertanyaan menyebalkan itu tentu saja membuat Hana mendengus sebal, enak saja Sandyakala itu apa katanya tadi lotre?
"Enak aja, gue dapet yang wow lebih dari lotre!" Hana tertawa, layaknya orang antagonis ditelevisi.
Sandyakala benar-benar tidak habis pikir dengan keponakannya itu, baru saja ia keluar kembali-kembali sudah gila saja, ia tidak berteman dengan orang gila yang berada didepan kompleks kan?
"Maksud lo?" Tanya Sandyakala yang benar-benar tidak mengerti dengan apa sedang Hana katakan.
"Kalau gue ceritain juga lo nggak akan paham, udah ah gue mau kekamar. Babay babang ganteng." Hana mengedipkan matanya dan melangkahkan kakinya menuju kamar.