Malam itu Arunika dan Alterio berdansa dibawah terangnya bulan malam, ditengah hutan yang tidak terlalu seram untuk Arunika karena gadis itu kali ini merasa bahagia? Atau salah tingkah?
Mereka masih terus berdansa mengikuti alunan musik sampai musik itu berhenti dan dansa yang mereka lakukan juga berhenti, akhirnya mereka menyudahi dansa yang mereka lakukan.
Arunika menatap Alterio dengan wajah memerah karena malu juga salah tingkah yang terus merasuki dirinya karena entah mengapa ini semua harus dilakukan oleh Alteio yang malah menambah dirinya menjadi seseorang yang memang bingung karena harus memilih salah satu.
Menggantung seseorang bukanlah keahliannya karena baru kali ini Arunika terjebak diruangan seperti ini, ruangan yang mengharuskan dirinya memilih salah satu dari dua pilihan yang bagaimana pun akan sangat teramat sulit ia putuskan.