"Ternyata, sejauh apapun aku bilang tidak perduli, itu hanya kebohongan belaka."
- Sandyakala Lazuardi
----
Sandyakala berjalan dikoridor dengan langkah terburu-buru, sesekali ia menabrak siswa atau siswi yang juga melewati koridor entah berlawanan arah atau bahkan kearah yang sama.
Karena memang sekarang sedang istirahat, jadi koridor dipenuhi oleh lautan siswa dan siswi SMA Guardian yang akan menuju tujuan mereka.
Alerio yang melihat itu hanya bisa tertawa pelan, bagaimana bisa dua orang itu menyukai orang yang sama, meski Abangnya sudah terlebih dahulu menyukai Arunika, ia harus tetap adil.
Pilihan Arunika jatuh pada siapa, keduanya harus sama-sama siap, itu lebih baik bukan? Disaat dua orang menyukai sosok yang sama.
"Gue bingung deh, perasaan gue lo bela Abang lo tapi lo juga bantu Sandyakala, jangan bilang lo mau bikin pecah bela, Sandyakala sama Alterio." Alerio tertawa renyah dengan perkataan gadis yang entah sejak kapan berdiri disebelahnya itu.