Arunika masuk kedalam pagar rumahnya, kala Pak Satpam laki-laki yang sudah berkepala empat itu melihat sosok anak dari majikannya dan membukakan pagar hitam yang berdiri sangat tinggi itu untuk Arunika.
"Makasih ya Pak." Arunika tersenyum sopan, membuat Pak Satpam juga membalas senyuman Arunika dan membungkuk sopan.
Langkah gadis itu semakin memasuki pelataran Mansion megah itu, matanya memincing kala melihat mobil sang Papa terparkir disamping mobil Mama dan mobilnya. Tapi, mobil sport dengan harga fantastis yang juga terparkir dipelataran Mension, milik siapa? Ia menghela nafas, Papanya tidak memiliki niat akan menjual dirinya dengan laki-laki tua bangka kan?
Arunika kembali berjalan untuk masuk kedalam Mansion, semakin dengan pintu utama, indra pendengarannya mendengar sebuah tawa yang salah satunya tidak asing dipendengarannya. Menarik nafas dan kembali menghebuskan, lalu wajahnya berubah menjadi sosok Arunika yang dingin.