"Tugas gue sebenernya, cuman gue terlalu malu buat langsung muncul didepan lo."
Perkataan Alterio terus terputar layaknya kaset rusak dikepala Arunika, banyak hal yang terjadi sampai-sampai membuat Arunika benar-benar bingung sendiri memaknai semua.
Arunika dan Alterio berjalan menuju ruang tengah, dimana kedua orangtua mereka berada, selama perjalanan keduanya hanya terdiam, kali ini bukan awkward moment, melainkan karena Arunika dan Alterio yang memiliki pikiran bercabang.
Sesampainya mereka di ruang keluarga, Alterio memilih untuk duduk terlebih dahulu disamping kedua orangtuanya. Barulah, Arunika.
"Maaf ya, kita datang terlalu pagi Arunika." Perkataan Mama Alterio, membuat Arunika yang tadinya menunduk menatap wanita yang sudah tidak lagi muda itu, wanita yang tersenyum begitu hangat kearahnya.
"Nggak papa Tante," ujar Arunika tersenyum simpul.