Chereads / Bunga Menari / Chapter 56 - Bukankah Pasutri?

Chapter 56 - Bukankah Pasutri?

Tak ada drama sinar matahari untuk membuka kata. Mana pernah aku terbangun saat mendengar suara siulan burung, ataupun matahari yang sudah naik. Lebih seringnya aku bangun kala merasa terusik atau memang sudah seharusnya bangun (seperti tak sengaja mengingat gawai yang belom di charger atau kala mengingat bahwa baju kotor masih berserakan) ya alasan semacam itu.

Seumur hidup, aku hanya pernah setidaknya tujuh kali terlambat bangun (membuka mata di jam setengah enam merupakan terlambat bangun untukku yang merupakan golongan anak rajin ini).

"Astaga!"

Dug!

Poor puncak kepalaku yang terasa amat sangat sakit. Baru saja aku membuka mata lantaran merasa kedinginan, namun, tepat di depanku seorang pria, ekhem dia bukan pria sih masih dalam golongan remaja yang suka bersikap semaunya. Keputusan yang dia buat pun terkadang masih terlalu egois juga.

"Selamat pagi, Ayang ...."

Tapi, ketimbang ucapan selamat pagi yang terdengar sangat konyol ini aku lebih butuh penjelasan!

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS