"Dia itu ibarat gelas kimia, tempat mencampur, memanaskan dan mereasikan hatiku."
***
Mungkin saja karena aku [Bella] terlalu dekat dengan teman-teman barunya Amerta, rasanya pikiranku ini tak lagi bisa terpusat pada pelajaran saha. Ada banyak sekali hal yang akhir-akhir ini mulai aku pikirkan, salah satunya ialah … cinta.
'Aku dan sekeluarga tak seharusnya memikirkan cinta di masalah genti begini. Lebih lagi walau diperbolehkan memiliki kekasih tetap saja ada batasan yang sangat ketat, malahan jika memiliki seseorang yang dicintai itu akan membuat pusing kepala,' batinku berseru heboh karenanya.
Aku benar-benar tak pernah menyangka kalau akan berakhir dengan begini di sekolah baru. Usiaku memang sudah lebih dari enam belas tahun, namun karena ini sekolah baru aku rasanya seperti baru masuk SMA lagi saat ini. Semuanya terasa masih awam, syukur karena disini mereka menerimaku dengan baik.