Apakah memang waktu sesingkat ini berlalu? Bella menatap batu nisan bertuliskan nama eyang dan kakeknya. Haruskah keduanya pergi bersama-sama seperti ini? Ia tak bisa merelakan sekaligus, bahkan kabar neneknya belum Bella ketahui saat ini.
Bella tahu bahwa sosok eyang yang kerap kali maminya panggil "bunda" ini begitu mencintai sang kakek. Namun tak Bella sangka bahwa di usia yang bahkan belum ada delapan puluh tahun mereka pergi bersama-sama.
Ingin rasanya Bella menangis, akan tetapi dia tak bisa dan hanya memeluk sang kakak saja. Di bawah sana papi dan papa Dimas, juga ayah - suami bunda Refi, sedang membantu menyemayamkan kedua orang tuanya di rumah terakhir dan abadi ini.
Tangisan bunda Refi tak dapat dielakkan. Kak Sindi, mami juga mama Ana sudah mencoba untuk sedikit membantu wanita itu merasa lebih baik namun tak bisa. Mungkin saja karena faktor sedang hamil muda bunda jadi lebih sensitif.