Bella tersenyum lebar. Saking lebarnya hingga dia yakin bahwa mungkin saja kedua sudut bibirnya akan robek. Saat ini dia sedang ada di tempat Amerta dengan menyeret kak Dhik juga tentunya meski laki-laki itu kelihatan sedang menaruh dendam atas paksaan darinya itu.
Padahal dia sendiri yang ingin ikut saat Bella mengatakan bahwa dirinya akan pergi sendirian saja tanpa ada teman.
'Aku benar-benar ingin melakukan segalanya dengan baik tanpa hambatan apa-apa!'
Oh jadi begitu ya?
Sayangnya sang kakak itu tampak tersenyum kecut, kasian. Sepertinya sih dia baru kali pertama di bohongi seperti ini. Tak apa, Bella sudah merencanakan semuanya dengan cerdik jadi nanti masalah pun juga tidak sebesar itu. Juga, Bella yakin bahwa mami tak akan marah jika ia hanya sebatas ini saja. Selama ini kan begitu juga.