Harusnya sih baik-baik saja. Namun telinga Bella masih sakit karena dijewer oleh Sindi. Kakaknya itu suka sekali mencak-mencak tak jelas padahal kan dia tak salah apa-apa loh ya.
"Kenapa?"
Pertanyaan barusan membuat Bella gegas mendongak. Gadis itu tersenyum lebar kala mendapati kakak kelasnya itu sudah ada di sana. Hari ini dia akan mengikuti kegiatan aktif klub seni setelah mendapatkan tentangan dari kakak juga maminya, untuk papi jelas saja dia langsung setuju.
Sejauh ini selama tak berefek buruk untuknya sang papi tak akan mendeklarasikan kalimat penolakan. Kebanyakan akan mengatakan iya, lebih lagi juga langsung memberikan uang saku padahal Bella sendiri pun belum meminta. Bukankah papi loyal seperti inilah yang semua orang harapkan?
Hanya saja di mata Bella saat ini Riki malah kelihatan tak peduli. Pola pikir manusia memang sejak dahulu kala tak dapat disamakan bukan? Mereka akan berjalan seperti keinginan hati masing-masing dan kebanyakan berkebalikan dengan logika.