" Angkat Ini, Sangat Berat!! Aku tak mampu Mengangkat Semuanya " Ucap Nana Teman Lia Yang Kerja Di Warung Kecil Tempat Lia Juga Bekerja Paruh Waktu.
" Kau Angkat Juga Yang satu itu " Lia Menunjuk Ke arah Gelas dan Serbet di atas Meja.
" Ah aku sangat Lelah, Seharian Bekerja dan ada Banyak Pengunjung Yang datang " Nana Duduk di Kursi Pembeli, Sedangkan Lia Masih Saja Membersihkan Beberapa Meja.
" Istirahatlah Dulu, Kau seharian Bekerja, Tak Makan Tak Minum " Ucap Nana.
Lia akhirnya Selesai dan duduk di samping Nana dengan Wajah Lelah.
" Beberapa Hari Lagi kau akan Berhenti Untuk Kerja, apa kau Tahu kemana Kau akan Pergi nanti?? " Tanya Nana
" Tentu, aku akan Kembali Ke Jakarta dan Melanjutkan Kuliahku " Jawab Lia sambil Meminum Segelas Air.
" Akhir-akhir ini banyak Mahasiswa Yang berhenti kuliah karena Biaya yang sangat Mahal, Bahkan Beasiswa Pun hanya diberikan Untuk Yang Benar-benar Pandai dan berbakat!! Aku tak mampu Melakukan semua itu, Aku tidak Memiliki Kemampuan apapun selain Bekerja Untuk Kebutuhan Sehari-hari !! " Jelas Nana
" Aku tahu, aku juga kadang Memikirkan, Apakah aku Kuliah lagi atau Tidak!! Nenekku Juga Membutuhkan aku dan banyak Biaya Pengobatan Yang harus aku Lunaskan !! " Jelas Lia.
Mereka Merasa Gelisah Dengan apa Yang akan Terjadi di Masa depan, Apakah Akan datang Cahaya ataukah Kegelapan!!
Gebin kini sibuk Mencari Uang dengan Bekerja Sebagai Kuli Bangunan, Ia Harus Mencoba Untuk Tidak Bermalas-malasan Meski dirinya Memiliki Segalanya, Hanya Saja Saat ini ia harus Berusaha Untuk Hidup Beberapa hari lagi.
" Angkatlah Beberapa Tanah disana " Ucap Bos Besar Menyuruh Gebin Mengangkat Beberapa Pasir Yang ada Di depan Bangunan Yang Baru saja akan Dibuat
Gebin Harus Merasakan Lelahnya Kehidupan dan Tak Patah Semangat, Ia pun Sangat Rajin Melalukannya!!
Ketika Malam Tiba, Akhirnya Gebin Selesai dan Akan Pulang Kerumah Neneknya membawa Beberapa Lembar Uang, Meski buat dirinya itu tak Cukup. Gebin Belajar Dari Lia! ( Orang Kayapun masih terus Mencari Uang Untuk Memenuhi Kebutuhan Hidupnya, Karena Belum Tentu ia akan Terus Selalu Kaya ).
" Ternyata Mencari Uang itu tidak Mudah " Ucap Gebin.
Keesokan Harinya.
Lia Sedang di Tempat Kerja Paruh Waktunya, Tiba-tiba saja Rina Datang dan Menariknya Keluar.
" Kenapa Kau Menarikku?? " Tanya Lia
" Apa Yang kau Lakukan Pada Rey?? " Tanya Rina.
" Apa Maksudmu?? Aku tidak Melakukan apapun Kepadanya!! " Jawab Lia
Rina Terlihat Kesal Dengan Lia.
" Dia Kembali Ke Kota dan Aku Melihat dia Sangat Sedih, Bahkan saat kita Pertama kali Bertemu dirumah Nenek Rey, Di Sepertinya tidak Ingin Bicara Denganmu!! Kau Pasti Menolak Cintanya Kan?? " Tanya Rina dengan Kesal.
" Aku tidak Tahu apa yang kamu Katakan, Aku harus Melanjutkan Pekerjaanku!! " Ketika Lia Akan Masuk Kembali Ke Tempat Kerjanya, Tiba-tiba Rina Menarik Tangan Lia Lagi lalu Mendorongnya hingga Jatuh. Tanpa Rasa Menyesal, Rinapun Pergi Meninggalkan Lia.
Nana Yang Melihatnya lalu Berlari Membantu Lia Untuk Berdiri!!
" Ada apa Denganmu?? " Tanya Nana
" Tidak ada apa-apa!! " Jawab Lia.
Rey Berada Di Bandara Menunggu Panggilan Terbangnya Di Sebut!!
Rina Berlari Dengan Kopernya dan Mencari Rey, Akhirnya Rina Melihat Rey dan Mendekati Rey dengan Rasa Lelah.
" Hufft, Aku akan Pulang Bersamamu !! " Ucap Rina
" Aku Pikir kau akan Tinggal disini beberapa hari lagi !! " Ucap Rey.
" Itu Dulu, Tapi alasanku Datang kesini karena Kau Jadi Karena Kau akan Kembali Ke Jakarta, aku Juga akan Kembali denganmu!! " Jelas Rina.
" Baiklah " Ucap Rey.
Merekapun Berangkat Menuju Jakarta!!.
Gebin Menemui Lia dengan Sepeda Milik Neneknya yang sudah Tua di Rumah makan tempat Lia Kerja. Disaat itu Lia Sedang Melayani para Pembeli Bersama dengan beberapa Temannya!!
Gebin Tersenyum Melihat Lia dan Menyapanya dengan Melambaikan Tangannya. Teman-teman Lia Terpesona melihat Ketampanan Gebin yang Begitu Sempurna!!
" Siapa dia?? Siapa yang dia Lihat?? " Ucap Teman Lia Yang sedang berbisik Dengan Teman Lainnya.
" Dia Terlihat sangat Tampan, Ya Tuhan Semoga dia Jodohku!! Jika dia Bukan Jodohku, Maka aku Sendiri Yang akan Berjodoh dengannya!! " Ucap Nana Yang terpesona dengan Wajah dan Senyuman Gebin.
" Hai Lia " Ucap Gebin.
Lia Hanya Tersenyum dan Sedikit Tak enak Hati jika Ada Seseorang datang Menemuinya apalagi itu adalah Seorang Pria Tampan.
" Ternyata dia Milik Lia " Nana berbisik ke Teman sebelahnya, Wajah Nana Merasa Sedih dan Pasrah.
" Lia sangat Beruntung Mendapatkannya " ucap Teman Lia.
" Jam Berapa kau selesai Kerja?? " Tanya Gebin.
" Seben " Ketika Lia Ingin Menjawab Pertanyaan Gebin, Ternyata Jeno Datang Menyusul dan Menghentikan Pembicaraan Gebin dan Lia.
" ehm..ehm " Semua Orang di Tempat Kerja Lia Melihat Ke arah Jeno, Yang Begitu Tampan dengan Wajah Putih dan Tinggi Juga Senyuman Yang Terlihat semanis Susu bahkan Lebih manis dari Madu.
Gebin Merasa Agak Kesal dengan Kehadiran Jeno.
" Apa Yang kau Lakukan disini?? " Tanya Gebin
" Aku Adalah Kakakmu, Kenapa kau Pergi Tanpa Mengatakan sesuatu?? " Tanya Jeno
" Apakah kita seakrab itu, Sehingga aku harus Memberitahukanmu Segalanya?? " Ucap Gebin Dengan Nada Kesal.
" Kita memang akrab dan sangat Akrab " Ucap Jeno Memberikan senyuman palsu kepada Gebin.
" Hai Lia, Apa Kabar?? " Jeno Mendekat kepada Lia dan Menunduk
" Kau Begitu Cantik Hari ini?? Apa yang Membuat Cantik Seperti ini?? " Jeno Merayu Lia dan Membuat Gebin Kesal dan Cemburu.
Gebin Mendorong Jeno dengan Pinggulnya dan Mengambil tempat Tepat di depan Lia.
" Mereka Saling Rebutan!! Apa yang Membuat Lia Sehingga 2 Pangeran Menawanpun Merebutkannya?? " Teman Lia Terus Berbisik satu sama Lain.
" Lia Memang Sangat Cantik, Kita tidak Bisa Memungkiri itu!! " Ucap Nana.
" Maaf, Kalian berdua jika ingin mengganggu Dan Tidak Ingin Memesan, Silahkan Keluar!! Kalian Mengganggu Pekerjaan Kami!! " Tegas Lia
" Oke Tuan Putri " Ucap Jeno dan Gebin Bersamaan.
Jeno Dan Gebin Duduk dan Menunggu Lia Selesai Bekerja
Akhirnya Lia Pun Selesai Dan Merekapun Akan Menutup Rumah Makannya dan Kembali Pulang. Gebin Menawarkan Sepedanya Kepada Lia agar Lia dapat Pulang Bersamanya!!
" Naiklah " Ucap Gebin Yang lebih dulu naik Ke Sepedanya dan Menunggu Lia Untuk naik.
" Aku Pulang sendiri saja" Ucap Lia
" Aku Berjalan kaki, Halte tidak jauh dari sini, Kita Bisa Pulang Bersama !! " Ucap Jeno.
" Aku Yang Lebih dulu Mengajaknya, Lagipula Jika Lia Berjalan, Dia Pasti Sangat Lelah, Dia Baru saja Kesana Kemari Untuk Melayani Pelanggan dan Tak ada Waktu untuk duduk!! " Jelas Gebin Yang Merasa Kesal dengan Jeno
" Halte tidak Jauh dari sini, Dan aku bisa Membayarkan Busnya! Daripada Harus Naik Sepeda Butut Seperti itu " Jeno dan Gebin Terus Berdebat tanpa Henti.
Karena Merasa Risih dengan Jeno dan Gebin, Lia Pun Berjalan Kaki dan Tidak Memperdulikan Mereka Berdua.
" Kau mau Kemana?? Haltenya Ada disana!! " Ucap Jeno.
Lia Berjalan ke arah Yang berbeda bukan Ke arah Halte Bus.
" Aku akan Mengantarmu " Ucap Gebin Sambil Membawa Sepedanya tanpa Mengayuhnya.
Lia Terus Berjalan Tanpa Memperdulikan Mereka Berdua, Ia Berjalan Kaki Sampai Ke Rumahnya. Jeno Dan Gebin Terlihat Kelelahan Dan Terus Ngos-ngosan!!
"ehm .. ehm.. " Jeno Batuk Karena ia Sangat Lelah dan Tenggorokannya Kering.
" Kau Tidak Kelelahan??? " Tanya Gebin kepada Lia.
" Pulanglah Kalian Berdua, Jangan Menggangguku " Ucap Lia Lalu Menutup Pintu Rumahnya di depan wajah Jeno dan Gebin.
" Aku baru saja Ingin Meminta Minum, aduh Tenggorokanku !! " Jelas Jeno.
Mereka Berdua Pun Kembali Pulang dengan Merasa Kelelahan, Dan Tak di sangka Mereka Saling Berboncengan Dengan Sepeda Milik Neneknya..