Tatapan nya mengguncang dalam dadanya, walau ia berusaha keras untuk tak memperlihatkan tetapi wajahnya memerah membuat siapapun yang melihatnya pasti sangat ingin mencubit pipi merah itu yang merona dan lucu.
Ia hanya tersenyum, dan Adi mengecupnya lagi, hal itu berlangsung beberapa kali, sehingga membuat Kania tertawa melihat tingkah kekasihnya.
"Haruskah kita turun? aku takut tidak bisa menghentikan ini!" Kata Adi, dan lagi-lagi mendaratkan kecupan di pipi Kania.
"Boleh satu kali lagi, di pipi satunya!" Kania menunjuk pipi yang belum Adi kecup.
"Dua lagi ya, aku ingin mencium keningnmu juga!" Adi melakukannya tanpa persetujuan Kania.
Mereka dengan berat hati keluar dari mobil setelah kejadian romantis itu, dengan tangan yang kembali berpegangan.
Adi membuka handle pintunya! "Mbok dimana Dimas?" tanya Adi, melihat mbok Darmi sedang membersihkan meja ruang tamu, dibantu asisten rumah tangga lainnya.
"Dikamar, tadi dia mengantuk dan tidur!" Jelas mbok Darmi.