"Berhenti!! Stop!!!" seru Dea sangat keras, membuat Rian langsung menginjak rem nya dalam-dalam.
"Kenapa? Apa ada yang ketinggalan?" tanya Rian.
Dea justru turun dari motor Rian dan melepaskan helm yang saat ini dipakainya.
"Aku mau turun di sini. Makasih buat tumpangannya," kata Dea.
'Loh tapi kita baru beberapa meter dari rumahmu. Kamu gak takut aku aduin?"
"Enggak. Terserah kamu mau bilang atau enggak. Yang penting aku gak mau berangkat sama kamu." Dea langsung masuk ke dalam taksi online yang sebelumnya sudah dia pesan.
Rian tak bisa berkata apa-apa selain membiarian gadis itu pergi. Dia menatapnya sampai taksi itu menghilang bersama dengan mobil lain.
"Dasar keras kepala," gumam Rian. Dia tak melaporkan hal ini pada orang tua DEa karena tidak mau Dea dimarahi karena dirinya. Rian lalu pergi dari daerah rumah Dea itu. Dia akan mencoba untuk menemi Dea lagi setelah gadis itu selesai belajar di sekolahnya.
***