"Ngeliatin apa sih Rin?" tanya teman lelaki Ririn yang sedang dekat dengannya.
"Hah? Gak apa-apa kok. Kepo banget," sahut Ririn ketus.
Dia hanya mau bersenang-senang dengan laki-laki lain. Karena yang disukainya hanyalah Dafa saja. Gak ada yang bisa menandingi kepopuleran Dafa. Dan karena itulah Ririn ngebet mau balikan sama lelaki yang pernah berpacaran dengannya hanya selama dua bulan itu.
"Pa, Vania mau pulang sama mama Celline ya," kata Vania yang minta izin pada papanya tersebut saat mereka mau pulang bersama. Mobil Daniel sudah hampir sampai di rumah Morvin sore itu.
"Oh iya boleh sayang," jawab Daniel sambil menatap anak perempuannya itu dari kaca spion yang ada di depannya. Vania terlihat duduk sambil bersandar pada tangan Celline. Daniel tentu saja tak mau merusak momen kebahagiaan Vania dan Celline hari ini.
"Makasih pa. Tolong sampaiin izin Vania juga buat mama Sarah pa."
"Itu tentu aja Van. Kamu gak usah khawatir. Mama Sarah pasti juga kana senang mendengarnya."