Rian kemudian mengeluarkan sebuah gelang milik Dea yang waktu itu ditemukannya di tempat ini.
"Itu kan—gelangku?" tanya Dea.
"Iya. Waktu kamu nangis di sini dulu, kamu jatuhin gelang ini dan aku simpen sampai sekarang. Maaf, baru bisa balikin." Rian kemudian memakaikan gelamg itu di pergelangan tangan Dea.
"Dan satu lagi. Ini dari aku." Rian kemudian mengeluarkan sesuatu dari saku celana seragamnya yang sudah seperti kantong ajaib. Karena dia mengeluarkan banyak hal dari sana.
"Kalung?" tanya Dea.
Rian memakaikan sebuah kalung dengan liontin kupu-kupu yang cantik ke leher Dea.
"Buat kenang-kenangan," kata Rian sambil tersenyum.
"Kalau gitu, aku mesti pergi sekarang De. Karena om-ku udah nunggu di rumah buat anter aku ke bandara hari ini."
Terkahir Rian melambaikan tangannya paada Dea yang masih mematung sambil menatap kepergian Rian yang tersenyum sangat manis.
"APa kamu harus pergi sekarang?" gumam Dea saat bayangan Rian sudah menghilang dari pandangannya.