"Aneh gimana?" tanya Dea penasaran.
"Ya aneh. Aku baru ngelihat dia di sekolah."
"Karena itulah kamu anggap dia aneh?"
"Bukan gitu Dea."
"Terus apa Daf? Jawaban kamu samar-samar."
"Udahlah gak usah dibahas. Kita kan baru baikan. Aku gak mau kita marahan lagi."
Dea akhirnya diam.
"Aku ke toilet sebentar ya." Dafa kemudian berdiri dan meninggalkan Dea sendirian di sana untuk menuju ke toilet.
Dea mendapat kesempatan ini. Dia memang sengaja mengajak Dafa untuk ke kafe agar laki-laki itu lengah dan meninggalkan ponselnya di meja.
Dea langsung saja mengambil ponsel Dafa. Bukannya dia kurang ajar karena membuka ponsel Dafa tanpa izin. Dea hanya ingin melihat nomor Sinta untuk bisa bertemu berdua dengannya. Dea ingin tahu dari sisi Sinta, sebenarnya apa yang terjadi antara dia dan Dafa. Karena Dea merasa jika Dafa berubah sejak Sinta kembali ke hidup laki-laki itu.