"Dia pasti gak akan ngaku. Lebih baik aku cari tahu sendiri besok." Akhirnya Dea memilih untuk mengabaikan pesan itu dan akan menyelidinya sendiri saat dia bertemu degan besok.
Namun karena pesan yang slaah kirim itu, kini membuat Dea kehilangan konsentrasinya lagi dan berpikrian jika Dafa berselingkuh darinya.
Selama ini Dea terbuai dengan sikap baik yang ditunjukan oleh Dafa. Dea menjadi lupa jika Dafa adalah idola di sekolahnya. Banyak murid perempuan cantik yang mengear-ngejar Dafa. Jadi rasanya tidak mungkin jika Dafa tak tertarik sedikitpun pada mereka.
Dea menutup bukunya dan merebahkan tubuhnya di tempat tidur. Saat gadis itu memiringkan badannya, terlihat sosok dirinya yang memantul dari cermin kamarnya.
"Kalau dipikir-pikir, aku gak cantik da bahkan gak menarik. Mustahil Dafa menyukaiku padahal banyak murid perempuan lainnya yang lebih cantik menyukai dia. Apa jangan-jangan, Dafa cuma mau mempermainkan perasaan aku aja?" pikir Dea malam itu.
***