"Daf, kita mau ke mana?" tanya Dea yang tangannya masih ditarik Dafa untuk menuju ke tempat lain.
Setelah cukup jauh, akhirnya langkah Dafa berhenti. Dia membawa Dea ke taman sekoalahnya.
"Dea, untuk kejadian yang waktu itu. aku melakukannya karena aku menyukaimu. Dan maafin kata-kataku di ruang guru tadi yang keterlaluan. Aku gak pernah berpikri kamu adalah orang yang kayak gitu. Maafin aku ya."
"Maafin aku juga Daf, aku tiba-tiba marah tanpa alasan ke kamu. Aku merasa bersalah karena udah tiba-tiba jauhin kamu."
"Aku ngerti kok kenapa kamu kayak gitu. Yang penting sekarang kita udah saling jujur. Jadi—apa kamu mau jadi pacarku Dea?" tanya Dafa pada akhirnya.
Setelah memikirkan apa yang diucapkan Wilson di malam dia menginap di rumah sahabatnya tersebut. Dafa mulai menyadari perasaanya untuk Dea.
***
Rasanya masih sulit dipercaya. Mulai kemarin Dafa dan Dea sudah resmi menjadi sepasang kekasih. Sejak itu mereka berdua lebih sering bertemu dan menghabiskan waktu bersama.