Morvin mengembuskan napas panjang dan menatap Dafa yang naik ke atas motornya.
"Oh iya pa, Dafa nginep di rumah Wilson. Papa minta mama aja buat temenin," kata Dafa samar-samar dari helm full face-nya.
Morvin mengangguk dan mengangat tangan kanannya di udara. Dan akhirnya motor Dafa mulai meninggalkan rumah malam itu.
Morvin melihat layar ponselnya yang berisi pesan dari Jenni beberapa jam yang lalu.
Jenni : Kalau kamu mau berubah pikiran, aku bisa cabut tuntutan itu dan membatalkan siding agar kamu gak kehilangan izin praktek kamu dokter Morvin.
Morvin tak membalasnya. Memikirkan tawaran itupun tidak. Karena pasti Celline akan lebih memilih untuk hidup susah daripada suaminya mendua.
"Vin, belum mau masuk?" Tiba-tiba Celline muncul dari balik pintu.
Morvin langsung memasukkan ponselnya ke saku celananya.
"Masuk yuk, di luar dingin kan?" ajak Celline.
"Iya, ini mau masuk kok," jawab Morvin. Dia kemudian bangkit dan masuk ke dalam rumah bersama dengan istrinya tersebut.
***