"Kenapa aku harus malu mengungkapkan perasanku sama istri sendiri?"
"Iya juga sih. Jadi kamu mau kita pindahkan Cahaya ke rumah sakit yang ada di luar negeri?"
"Kita tunggu seminggu lagi Sar. Gak tahu kenapa aku kayaknya optimis dia bakalan bangun sebentar lagi," kata Daniel sambil menatap ke arah Cahaya yang masih terbaring tak berdaya.
"Gimana sama Yumna?" tanya Daniel tiba-tiba.
Sarah menggelengkan kepalanya pelan.
"Dia masih marah karena acara liburan kita berantakan."
"Aku ngerti perasaan dia Sar. Karena ini adalah liburan yang kita tunggu sekian lama. aku janji akan menganti liburan yang berantakan kemarin dengan liburan yang akan datang Sarah." Daniel merengkuh bahu Sarah. Merasa tidak berguna sebagai ayah dan suami.
"Gak Dan. Aku pikir akhir-akhir ini sikap Yumna memang sedikit keterlaluan," sahut Sarah. Dia bari menyadari jika ada yang aneh dengan anak perempuannya dengan Daniel itu.