"Kapan-kapan aku boleh main ke panti asuhan tempatmu tinggal?" tanya Dafa sebelum mereka berpisah.
Dafa tak menyangka reaksin Dea di luar perkiraanya. Gadis itu malah tertawa terbahak-bahak.
"Kenapa? Kenapa kamu ketawa? Emang ada yang lucu?" tanya Dafa yang heran.
"Ya abis kamu mau main ke panti asuhan. Padahal banyak tempat pariwisata di sini."
Dafa mengehla napas kesal.
"Ya udah kalau gak boleh." Dafa yang sudah tidak mood lagi membalikkan badannya untuk meninggalkan Dea.
"Temui aku di depan danau besok jam sepuluh. Aku akan ajak kamu ke panti," kata Dea tiba-tiba membuat Dafa menoleh ke arah gadis itu. Sementara Dea sudah berjalan menjauh meninggalkan Dafa setelah mengatakan hal seperti tadi.
Wilson tertawa kecil.
"Dasar gadis itu," desisnya pelan, sambil menatap kepergian Dea.