"Tenang aja ma. Dafa gak mungkin ninggalin mama kok. Jadi mama gak perlu takut." Semakin lama Dafa menjadi kasihan juga pada mamanya tersebut. Tapi mau bagaimana lagi, mamanya sendiri yang membuat semua jadi seperti ini. Jika saja ia mau kembali pada papanya maka mereka tak perlu hidup terpisah seperti ini.
Ah, tapi entahlah. Dafa tak mengerti dengan permasalahan orang dewasa. Dia hanya ingin jalan-jalan sebentar di sekitar sana.
Setelah keluar dari rumah, kaki Dafa membawa laki-laki itu kembali ke padang rumput dengan pemandangan danau kecil di depannya. Di mana dia bersembunyi dnegan Dea kemarin di sana.
Dafa melihat ke sekeliling tempat itu. mencari sosok gadis aneh yang menyebutnya sebagai pemulung kemarin. Dafa menjadi tertawa saat mengingat kejadian kemarin.
"Penampilanku seperti ini, bagaimana mungkin dia menyebutku sebagai seorang pemulung?" uacp Dafa yang tak mengerti dnegan gadis itu kemarin.
Tiba-tiba saja ada seseorang yang menepuk puggung Dafa dari belakang.
