"Makasih ya Daf. Kamu anak yang bisa papa andalkan."
"Iya pa. udah kewajiban Dafa kok. Sekarang Viona lagi apa pa?"
"Viona di kamarnya. Tadi papa nyuruh dia buat istrirahat. Kamu kalau mau hubungi dia besok aja ya. Kasihan udah malem, dia pasti capek."
"Iya pa."
Setelah itu Morvin menutup teleponya dan mulai memunguti kaleng-kaleng bekas bir yang mengotori lantai. Dia juga menyingkirkan mangkok bekas makan malamnya ke tempat cuci piring dan mencucinya sebentar di sana.
"Viona pasti terkejut," gumam Morvin saat dia mencuci mangkoknya.
Setelah selesai Morvin mulai membenarkan posisi sofa yang berantakan dan membuat rumah itu bersih dan rapi lagi seperti semula. Viona tidak boleh melihat papanya hancur seperti ini.
***
"Viona?!!" suara Celline terdengar saat Dafa baru saja menutup telepon dari Morvin. Dia sontak langsung keluar dari kamarnya dan menghampiri mamanya tersebut.
"Mama? Mama kenapa?" tanya Dafa yang panik karena mendengar teriakan mamannya tengah malam begini.