Langit sudah berwarna jingga, menandakan hari sudah sore. Dna petang akan segera datang. Dafa tiba-tiba mnejadi penasaran apakah Viona sudah makan atau belum.
"Kamu datang dari mana?" tanya Dea tiba-tiba oenasaran. Karena ini kali pertamanya melihat Dafa berada di desa ini.
"Aku dari jogja kota," jawab Dafa.
"Jauh banget kamu mulung."
Dafa berhenti melangkah. Dia menahan kesal dengan merauk udara sebanyak-banyaknya kemudian menghelanya denagan perlahan. Setelah cukup tenang, Dafa kembali berjalan dan menyusul langkah Dea.
"Oh, itu tempat tinggalku udah dekat."
"Mana?" Dea celingukan mencari tempat Dafa tinggal yang mungkin itu mepera rumah kosong atau apa.
"Itu rumah cat orange." Dafa menunjuk rumah yang lumayan besar untuk ukuran di desa milik teman mamanya.
Dea melirik laki-laki itu tak percaya.
"Itu rumah teman mamaku," kata Dafa. Kemudian dia berjalan meninggalkan Dea lebih dulu.
"Makasih ya, udah nunjukin jalan pintas," seru Dafa sebelum dia masuk ke dalam rumah.
