Angin malam membelai lembut rambut Daniel malam itu. Akhirnya malam di mana dia sudah lama menantinya tiba juga hari ini. pertemuannya kembali dengan Nancy dan kedua orang tuanya.
Wanita itu masih dengan Riko, entah apa hubungan mereka berdua. Yang jelas Daniel merasa kalau hubungan itu lebih dari sekadar teman biasa.
"Lihat, mereka benar-benar datang kan?" tanya Sarah. Dia memegang gelas berisi wine. "Kamu kalau mau ngomong sama dia, gak apa-apa."
Daniel melirik ke arah Sarah. Dia menggelengkan kepalanya.
"Kenapa?"
"Gak apa-apa."
Sarah meletakkan gelasnya, ia kemudian menggamit lengan Daniel dan berjalan ke arah mantan istri dan mantan mertua Daniel.
Tak ada yang tidak tahu Sarah. Karena wanita itu terkenal di kalangan pengusaha. Dia tersenyum ketika disapa, tapi ketika ada seseorang yang berusaha untuk menjilatnya maka dia akan segera melarikan diri.
Daniel yang tak biasa melihat hal itu, merasa tak enak karena Sarah seakan enggan mengobrol dengan mereka.