Sudah jam sepuluh. Celline masih ada di apartemen sendiri sambil menunggu Morvin untuk pulang.
Seharusnya dia tidak perlu menunggunya sebab sudah tahu ke mana lelaki itu pergi malam ini. karena tadi siang Morvin sudah mengatakan pada Celline jika dia akan menemui Rindi.
Tangan Celline mengambil ponselnya. Jarinya sudah menekan nama Morvin. Tapi ia tiba tiba ragu untuk menghubungi lelaki itu.
Kenapa? bukankah dia berhak bertanya di mana lelaki itu saat ini? Berhak menelepon ketika sejak tadi sore lelaki itu tak memberi kabar padanya lagi?
"Ah gak boleh, pasti Morvin lagi sibuk," gumam Celline. Sebenarnya dia tengah berperang batin. Dia ingin bertanya pada Morvin tapi di sisi lain dia tak mau menunjukkan rasa posesifnya pada Morvin.
**
Ibu Rindi senang ketika melihat Morvin turun dari mobilnya. Dia senang ketika mantan menantunya itu mengatakan jika dia bersedia datang untuk menemui Rindi.
"Terima kasih Vin."
"Ini berkat izin dari istri saya." Sahut Morvin.