Cahaya tak ada pilihan lain selain membuatkan minuman untuk Dika. Dia berjalan ke arah dapur dan mengaduk kopinya. Tapi sampai sekarang, Dika masih tak bergerak di atas sofa.
Membuat Cahaya semakin cemas, apalagi sejak tadi malam Daniel masih ada di kamarnya tak bisa ke mana mana.
Dari dapur, Cahaya bisa melihat Daniel bangun. Ia duduk dan menatap Cahaya dari pintu kamar yang sedikit terbuka. Memberikan kode padanya kalau kakaknya masih ada di sana.
Cahaya lantas memberikan secangkir kopi untuk kakaknya. Dan berharap jika dia akan segera pulang setelah ini.
Bukannya karena apa. Tapi dia tak mau kalau sampai Dika memergoki Daniel ada di dalam kamarnya.
Jam enam. Untung saja Dika keluar dari apartemen Cahaya. Dia pulang pada saat itu juga sebelum kehabisan bis pagi yang akan mengantarkannya ke kampung halaman.
Cahaya bernapas lega. Dia kemudian masuk ke dalam kamarnya dan melihat Daniel sedang duduk di pinggir ranjang.