Gara-gara ribut dengan Nancy tadi malam, mood Daniel memburuk saat ini. saat terbangun dari tidurnya dia segera berangkat menuju kantor tanpa mengatakan apa-apa pada wanita itu.
Kalau saja mertuanya tidak memaksa Daniel untuk menjemput Nancy. Pasti dia tak akan mau untuk meladeni perempuan manja tersebut.
Memangnya siapa yang menyuruhnya pergi. Dia sendiri yang memilih untuk pulang ke sana.
"Pak, sarapannya udah siap," kata pembantu di rumah Nancy dan Daniel.
Karena melihat pembantunya yang sudah tua itu, akhirnya Daniel mau untuk sarapan sebentar di meja makan. Mubazir jika dia menyia-nyiakan makanan tersebut.
Usai sarapan Daniel langsung berangkat bekerja. Dia hanya pamitan pada bibi pembantu tanpa berpamitan dulu pada Nancy. Alasannya hanya satu, Daniel muak melihat wajah istrinya tersebut.
Sesampainya di kantor. Dia langsung pergi ke pantry, menyeduh kopinya sendiri kemudian duduk duduk di sana untuk beberapa lama.