"Senja" Panggil Namira membuat lamunan Senja terbuyarkan, kini hati Senja kembali diselimuti rasa gelisah entah apa yang membuat dirinya kembali ingin menyelidiki tentang kematian sang mama yang tak wajar baginya.
"Eh iya kak, maaf" Ucap Senja merasa bersalah karena telah mendiami Namira
"Jadi kapan kamu akan menikah?" Tanya Namira begitu, kecewa dengan apa yang diucapkan senja dia tidak menyangka bahwa adiknya akan segera mengalami kehancuran dan sepertinya dia harus tetap berada di sampai adiknya untuk menguatkan adiknya itu
"Tamat sekolah kak" Ucap Senja masih setia menundukkan pandangannya dirinya sungguh merasa tidak enak pada Namira, karena telah mengecewakan Namira
"Lalu, Bagaimana dengan Langit?" Tanya Namira yang sedikit tidak terima dengan apa yang dikatakan oleh senja mengapa dirinya begitu egois dia membiarkan langit menerima segala kesedihan yang sendirian sementara kini dia telah bersama langit dia telah memberikan perasaan yang sangat tinggi pada langit