Triyono berhasil meraih tangan Nai dan mencoba menjelaskan maksud dari Ibunya. Hanya saja, Nai tidak membenci Ibu Triyono, Nai sedikit tersinggung saja jika sudah menyangkut orang tua.
"Mamaku pergi bersama pria lain. Lalu di susul Papaku pergi dengan wanita lain. Aku … ditinggal begitu saja," ungkap Nai.
"Tapi, sekarang malah Ibumu mengingatkanku akan jahatnya kedua orang tuaku. Tapi benar, jangankan mendidikku, melihatku saja mereka tidak mau. Ya sudahlah … Aku mana mau menyalahkan apa yang sudah terjadi," lanjutnya.
"Aku akan jelaskan pada Ibuku," tegas Triyono.
Nai menahan lengan Triyono. Kemudian menggelengkan kepalanya. "Untuk apa? Memang kenyataannya begitu, 'kan?" katanya.
"Sudahlah, aku baik-baik saja. Hanya sedikit sakit, karena Ibumu mengingatkan masa lalu. Tapi, ini akan segera sembuh, kok," ujar Nai dengan senyuman.