Arjuna mengabaikan ocehannya Hendra, dia melihat ke arah Yudha. Dia melihat remaja yang lain kini mendekat ke arah Yudha, yang sepertinya sudah mencapai batas itu.
Ini gawat! batin Arjuna.
Arjuna membenturkan kepalanya ke belakang untuk menyerang hidung Ifdal yang masih mengunci tangannya saat ini.
Diserang seperti itu, sontak Ifdal langsung melepaskan tangan Arjuna. Ifdal memegangi hidungnya yang berdarah.
"Asshh, sialan!" teriak Ifdal, frustrasi. Padahal, dia juga mengira jika Arjuna sama lemahnya dengan Yudha. Tapi ternyata, dugaan dia salah besar.
Namun, sebelum Ifdal dan Hendra berhasil mencapai Arjuna kembali, Arjuna lebih dulu menyapukan kakinya tepat ke tulang kering Hendra, membuat Hendra jatuh tersungkur juga.
Dengan cepat Arjuna duduk di punggung Hendra dan meraih rambut ikal itu, lalu membenturkan kepala pemuda itu ke tanah berbatu. Hendra bergeming, tak sadarkan diri. Sepertinya, Arjuna gagal mengendalikan dirinya.
