Arjuna sudah hampir kehilangan kesadarannya karena Hendra terus memukulnya di bagian belakang kepala juga. Namun, tiba-tiba Arjuna mendengar langkah kaki mendekat. Dalam samar, Arjuna melihat seorang remaja seusianya berlari ke arahnya.
Arjuna tersenyum melihat sosok itu mendekat. Memang selalu ada bantuan di saat terdesak seperti ini. Yang dipikirkan oleh Arjuna tadi ternyata datang juga, batin Arjuna. Dengan begini, Arjuna tidak akan menahan diri lagi. Dia akan menunjukkan pada Edo dan antek-anteknya, kemampuan Arjuna yang sesungguhnya.
"Hey!! Apa-apaan kalian ini, hah?! Beraninya main keroyokan. Kalian semuanya ini cowok atau banci, hah?!" bentak seseorang yang baru saja datang ke pergulatan itu.