Arjuna menggembungkan pipi. Yudha itu tidak pantas disebut tamu. Mungkin 'si pengganggu' lebih cocok untuk menyebut kelakuan Yudha.
Dengan terpaksa, Arjuna memberikan kembali selang air kepada Mang Jono, tukang kebun di rumah ini. Kehidupannya yang tenang selama ini sudah dikacaukan oleh remaja yang bernama Yudha. Bahkan, Arjuna sekarang tidak memiliki waktu untuk bergalau ria.
Arjuna berlari menuju ke dalam rumah, sebelum teman laknatnya itu menghancurkan seisi rumah. Atau mungkin saja memberantakkan meja makan milik Hilal.
Ketika Arjuna sampai di meja makan, dia mengembuskan napas kasar sambil menyeka wajah. Dugaannya benar jika mengatakan bahwa Yudha ke sini, kalau tidak mencari diskon pasti mencari makanan gratisan.
"Baru kali ini aku mempunyai teman sebar-bar kau, Yudh," gerutu Arjuna ketika melihat Yudha makan dengan lahap bagai orang yang tidak makan tiga hari.
