Yudha berjalan mendekat. Dia hendak duduk dan bergabung dengan mereka untuk sarapan, tapi Qiran meletakkan dengan keras gelas hingga terdengar bunyi 'Trak!' membuat Yudha sedikit tersentak, kaget.
"Akh, kenapa sarapanku yang lezat ini harus terganggu dengan hawa-hawa menyebalkan seperti ini, ya?" gerutu Qiran. Ia bangkit dan hendak pergi.
Yudha cukup tahu diri disindir seperti itu. Ia memutuskan untuk tidak bergabung dengan mereka jika tak ingin membuat kakaknya marah.
"Ayah, aku pamit ke kamar dulu untuk mandi. Lagipula, aku tadi sudah sarapan," bohong Yudha. Padahal, dia makan terakhir di rumahnya Arjuna dan makan cepat saji itu tidak mengenyangkan selain daripada nasi bagi Yudha.
Tuan Rendi mengangguk, percaya bahwa Yudha sudah makan. Tuan Rendi tak bisa menunjukkan perhatiannya yang berlebihan pada Yudha di depan mata Qiran. Meski rasa khawatir terus saja mengganggunya melihat mata Yudha yang terlihat seperti mata panda itu.