"Aku sudah mengantarkan Yudha di jalan menuju kompleks rumah temanmu itu, Juna," suara Hilal saat berada di belakang sofa ruang tengah ini. Hilal melihat Arjuna yang membereskan semua sisa makanan bekas mereka tadi.
"Ah, si Yudha itu selalu membuat kerepotan orang saja, Paman."
"Ahahaha, aku malah senang karena kamu berkawan dengan Yudha, Juna. Yudha itu moodbooster sekali."
"Ah, Yudha itu bukannya moodbooster, Paman. Tapi, dia itu si pembuat onar."
Arjuna menjawab apa adanya. Ia tidak perlu menyembunyikan kekesalannya pada Yudha meski di depan Hilal sekalipun.
Setelahnya, ruangan itu kembali hening. Arjuna belum terbiasa dengan sikap Hilal yang sangat menyayanginya. Arjuna selama ini belum pernah merasakan kasih sayang semacam itu kecuali dari ibunya.
Jadi, Arjuna masih merasa canggung jika hanya bersama Hilal. Arjuna takut akan membuat kesalahan kecil yang akan membuat ayah angkatnya itu menjadi kecewa dan pada akhirnya akan membenci Arjuna.
