Bak!!
Bugh!!
Prak!!
Hendra memukuli punggung Arjuna yang masih telungkup. Arjuna tak dapat melawan, tenaganya seolah sudah habis karena terus menasihati diri agar tidak bertindak berlebihan. Ia menerima pukulan berkali-kali di punggungnya itu tanpa perlawanan.
Edo dan rekannya yang lain, yang dipukuli oleh Arjuna tadi, satu per satu mulai bangkit kembali. Mereka terlihat menyeringai kejam sembari mengusap darah yang berlumuran di wajah mereka, akibat hantaman Arjuna tadi.
Arjuna sudah hampir kehilangan kesadarannya karena Hendra terus memukulnya di bagian belakang kepala juga. Namun, tiba-tiba Arjuna mendengar langkah kaki mendekat. Dalam samar, Arjuna melihat seorang remaja seusianya berlari ke arahnya.