Tuan Rendi baru saja tersadar dari pingsan. Dia memegang tengkuk, yang masih terasa sakit di sana.
"Anda sudah sadar, Tuan?"
Sebuah suara, berasal dari samping Tuan Rendi terbaring.
"Anda siapa? Ini di mana? Sepertinya, ini bukan paviliun keluargaku," ujar Tuan Rendi setelah melihat ke seluruh ruang kamar yang sangat luas dan indah ini.
Tuan Rendi masih memegang tengkuk, yang terasa sakit. Dia tidak tahu seberapa keras orang asing memukulnya tadi hingga rasa sakitnya sampai tersisa sekarang.
"Tenangkan dirimu dulu, Tuan! Kita sekarang berada di istana milik siluman roh kucing," jawab perempuan yang sangat cantik itu.
Tuan Rendi mengernyit. Ia mencoba mengingat-ingat apa yang terjadi sebelum ini. Dia langsung terlonjak ketika mengingat satu nama 'Yudha'. Sebelum ini, Tuan Rendi meninggalkan Yudha di bawah pohon beringin yang berada di dekat Danau Angsa. Lalu, tiba-tiba saja Yudha menghilang.