"Kamu tidak mengingat kejadian saat di mobil malam itu, Juna?" Qiran bertanya sambil menangkup pipi kanan Arjuna. Mencari kesempatan saja.
Arjuna menggeleng pelan. Arjuna bahkan tidak tahu ini hari apa. Seluruh tubuhnya terasa begitu sakit. Bahkan untuk mengingat hari pun ia mengalami kesulitan.
"Ayah tidak mengatakan apa pun. Dia hanya berkata jika aku tertidur selama beberapa hari bukannya koma. Kalian jangan melebih-lebihkan, Sialan! Jika kalian ke sini hanya ingin cari ribut, maaf aku belum dalam kondisi yang bisa berkelahi untuk saat ini," gerutu Arjuna, kesal. Setiap bertemu dengan Edo dan antek-anteknya, bawaannya Arjuna ingin berkelahi saja. Entah karena sebab apa.
Mendengar itu Qiran dan Edo saling melempar pandang. Mungkinkah Paman Hilal tengah menutupi sesuatu dari Arjuna? Sudah jelas-jelas jika waktu itu Qiran dan Edo melihat Arjuna tidak berdaya di ruang ICU. Bagaimana bisa teman mereka ini hanya bilang baru bangun tidur, coba? batin Qiran dan Yudha.