Yudha menghela napas dalam-dalam dan mengembuskannya perlahan, sebelum mulai memanjat menggunakan tanaman merambat yang terjuntai dari atas ini.
Yudha menggumamkan doa sebisa yang ia tahu. Ia tidak akan berbicara lagi kali ini. Tanpa ia tahu, Arjuna juga tengah memanjatkan doa, yang ia bahkan lupa kapan terakhir kali berdoa dengan benar dan khusyu'. Mungkin saat kecil saja.
Sekian puluh menit memanjat, akhirnya Yudha sudah sampai di permukaan. Ia melepas ikatan pada pergelangan tangan dan kaki Arjuna dan membiarkan kawannya itu duduk di tanah barang sejenak.
Arjuna dan Yudha melihat sekeliling, tapi ada yang janggal. Mereka berdua berada di tempat asing lainnya. Ini buka kawasan di sekitar bangunan kuno tadi. Arjuna dan Yudha saling melempar pandang.
"Sial! Mungkinkah kita kesasar, Yudh?" Arjuna bertanya. Pandangan matanya mengedar ke sekeliling. Sekelilingnya hanya ada semak belukar dan kabut putih tebal.
Yudha memijit dagunya.
"Kau merasa ada yang janggal nggak, Juna?"