Sekilas tadi juga lantai yang mereka duduki bergetar, menandakan bahwa di ruangan lain monster berbulu hitam tadi sedang berjalan.
Bersamaan dengan itu juga, api unggun di dekat mereka juga mati. Kini hanya tersisa sedikit baranya saja.
"Oke, aku paham! Jari telunjukmu itu memang membawa kesialan, Yudh!" seru Arjuna, masih menatap tajam ke arah kawannya.
Arjuna kini bahkan tak dapat melihat posisi kawannya berada secara jelas. Tempat ini begitu gelap dan pengap. Belum lagi asap hitam dari bekas api unggun mereka membuat dada Arjuna semakin sesak. Firasat buruk Arjuna mengatakan bahwa ia tak dapat bertahan hidup lebih dari tiga hari di tempat ini.
"Kenapa kamu malah menyalahkan jariku ini sih, Juna?!" bentak Yudha, tak terima. Ia juga tak tahu posisi kawannya. Namun, untuk menekan rasa takutnya, Yudha akan berteriak terus. Bahkan mungkin sampai oksigen di ruangan ini habis.
