Arjuna sangat popular dulu. Hal itu juga yang menarik perhatian produser eksekutif itu mengajak Arjuna untuk bergabung di agensi Pradhika Entertainment. Namun, Arjuna menolaknya.
Arjuna berjalan menuju panggung aula. Duduk di atas kursi yang hanya satu-satunya terletak di tengah panggung. Ketika dawai gitar Arjuna petik dan suaranya mulai mengalun, satu persatu murid-murid di sana mulai berdatangan, duduk di kursi yang mereka suka, menggoyang-goyangkan tubuh ke kiri dan ke kanan seiring irama lagu yang dibawakan oleh Arjuna. Mereka terlihat menikmatinya.
Hati Arjuna berseru bahagia. Keinginannya telah tercapai. Arjuna tidak pernah menyangka akan menjadi seperti saat ini. Aula semakin penuh ketika lagu pertama Arjuna berakhir dan berganti dengan lagu ke dua yang lebih upbeat.
Beberapa murid bahkan tak sungkan-sungkan untuk menari. Sedangkan yang lain hanya bertepuk seirama.