Qiran mengacungkan sapunya ke arah kucing putih berbulu tebal itu. "Kau! Tetap diam di situ! Jangan dekat-dekat denganku!" bentak Qiran.
Kucing putih itu seolah mengerti dan menuruti ucapan Qiran. Kucing putih itu duduk dengan tenang di sudut dapur sembari mengibaskan ekornya panjangnya.
Qiran kini tengah mondar-mandir di dapur itu. Qiran membuka beberapa rak untuk menemukan makanan kucing. Namun, ia tak menemukan itu.
"Sialan! Ke mana juga bocah itu menaruh makanan kucingnya?" gerutu Qiran.
"Berani sekali anak pungut itu pulang malam-malam begini! Aku harus melaporkannya pada ayah!" gumam Qiran kembali. Meski masih mengomel, dia tetap membuka setiap rak yang berada di dapur untuk mencari makanan untuk peliharaan Yudha.
Kucing putih itu berjalan menuju kulkas dan mengeong. Hebatnya lagi, peliharaannya Yudha itu masih menjaga jarak seperti yang diperintahkan Qiran tadi.