Arjuna kini mengikuti Yudha dan duduk di samping. "Lalu, sekarang bagaimana? Apa kau menemukan kebenaran, Kawan?" tanya Arjuna, begitu santai. Mereka berdua mengabaikan teriakan Rafael yang segera minta obat penawar.
Yudha terdiam sejenak. Ia memijit dagunya. "Jika benar yang dikatakan si El ini, berarti aku harus menyusuri jejak Rinata dari tempat itu. Mungkin aku menemukan beberapa petunjuk di sana, Juna," ucap Yudha, begitu santai. Masih mengabaikan teriakan Rafael yang berada jauh dari mereka.
"Baiklah, besok mau kutemani ke tempat itu?" tawar Arjuna yang sepertinya perlahan mulai peduli pada temannya ini. Kalau dipikir-pikir, Yudha adalah satu-satunya teman yang klop bagi Arjuna. Arjun juga pada dasarnya adalah pemuda yang baik terlepas dari sikap temperamentalnya.