Dengan gontai Yosi bangkit dari tempat tidur dan langsung memakai celana dan kemeja putihnya yang berserakan di lantai.
Yosi mengambil dompet yang berada di nakas, mengambil puluhan lembar uang pecahan seratus ribuan dan menaruh di samping Viona yang kini terduduk.
"Pergilah! Jangan temui aku lagi! Kita sudah selesai," ucap Yosi sembari melangkah keluar. Namun, rasa pengar masih ia rasakan. Itu membuatnya linglung.
Yosi terhuyung, tapi sudah ada tangan Viona yang berada di sampingnya. Viona memapah Yosi untuk kembali berbaring.
"Tiduran dulu saja jika masih pusing, Mas!"
Yosi menurutinya. Kepalanya masih terasa berat, matanya juga masih mengantuk. Akhirnya, ia menyerah dan kembali memejamkan mata. Viona juga kembali tidur di samping Yosi
"Aku dalam masa subur, Mas Yosi. Bersiaplah kau akan menjadi seorang ayah," ucap wanita itu yang hanya samar-samar terdengar oleh Yosi.
***
PLAKKK!!
