Manusia hanya bisa berencana. Tuhan Yang Maha Esa-lah yang menentukan garis takdir seseorang. Rencana pernikahan itu malah berujung petaka bagi keluarganya Maura.
Aku masih mengingat jelas saat pertemuan kami setelah kesepakatan para orang tua kami. Itu adalah beberapa hari sebelum terjadinya peristiwa kehilangan terberat di hidupku. Aku bahkan menyesal karena sudah berharap lebih saat itu. Berharap bahwa pada akhirnya aku akan bersatu dengan Maura.
Jika aku tidak serakah untuk bisa memiliki Maura, aku pasti masih bisa menjadi tetangganya. Meskipun sakit, aku masih bisa melihat Maira setiap hari dan tentunya aku juga akan melihat bayinya Maura.