Selamat membaca :)
Aldi meringis menahan nyeri merasakan air dingin menyapu wajah lebamnya. Rasa sakit menjalar ke seluruh tubuhnya. Badannya terasa retak-retak. Tendangan dan pukulan Karel tak bisa di anggap sepele.
"Kamu kenapa jadi gini, sih?"
Aldi tersadar dari rasa sakitnya saat mendengar suara lembut tapi terkesan khawatir itu. Aldi mengacak rambut Katya yang kini sedang mengobati luka Aldi dengan betadine.
"Aku gapapa, Kat."
"Berantem sama siapa? Lihat nih, muka kamu jadi hancur." Katya mengerucutkan bibinya kesal, "Kamu tahu 'kan. Aku paling gak suka lihat kamu berantem."
"Tapi aku masih ganteng 'kan? Iya, dong?" Aldi mencoba menghibur Katya yang saat ini sedang khawatir.
"Ih! Nyebelin!" Katya mendengus kesal.
"Nyebelin gini juga kamu cinta 'kan." Aldi menaik turunkan alisnya menggoda Katya lagi.
"Ihh, kamu makin nyebelin, yaa." Katya tambah kesal, "Ald, temenin aku ke toko buku, yaa. Aku mau beli buku."