Selamat membaca :)
Aldi sedang duduk di balkon kamarnya di temani sebuah gitar akustik. Suasana yang dingin dan sepi menemati malam Aldi. Ia memetik sinar itu dengan melody yang asal-asalan. Pikirannya masih di penuhi oleh perkataan Salsha tadi sore. Yang mana gadis itu mengatakan bahwa ia sudah melupakan Aldi.
Aldi ingin sekali tak menghiraukan itu atau mungkin menganggap omongan Salsha itu hanya bualan semata. Tapi melihat dari wajah serius Salsha tadi, membuat Aldi mau tahu mau harus mengaku jika omongan gadis itu benar.
Aldi marah, Aldi kesal, Aldi benci kepada dirinya sendiri yang sudah menarik ulur hati Salsha. Aldi ingin melepaskan Salsha dan membiarkan gadis itu bahagia tanpanya. Tapi, rasa tak rela memenuhi rongga dadanya. Tak rela jika gadis itu dimiliki oleh orang lain.
Aldi menyesali sikap yang ia buat selama ini untuk membuat gadis itu menjauhinya. Ia salah, salah jika ia berfikir dengan menyakiti Salsha akan membuatnya lupa kepada gadis itu.