Haha. Makanya. jadi cewek gak usah sok cantik, sakit hati kan lo," ejek Caitlin.
"Sorry. Gue gak selemah itu."
Caitlin menepuk pundak Salsha, "Jangan sampe lo bunuh diri karna ini. Gimana sih, rasanya jadi taruhan?"
Salsha tersenyum, senyum yang terlihat perih, "Lo pengen ngerasain? Gue bisa nyuruh orang buat jadiin lo taruhan kalo lo mau."
Caitlin tertawa terbahak-bahak, "Bego! Selamat menikmati kepedihan mu Salsha. Uluhh uluuhh, kasihan," ujar Caitlin sembari mengusap pipi Salsha.
Caitlin menaikkan ujung bibir atasnya melihat Salsha yang sok tegar. Ia pun melangkahkan kakinya meninggalkan Salsha yang kini sedang menunduk.
Selepas kepergian Caitlin, Salsha menepuk-nepuk dadanya yang terasa sakit. Sakit mengetahui fakta jika ia hanya taruhan. Airmata yang sejak tadi ia tahan kini merambas keluar dengan sendirinya tanpa bisa di bendung.